Kumpulan Cerita Sex Dewasa - Pelatih AC Milan Academy memberikan acungan jempol buat anak-anak Indonesia All-Star Team (IAST).
Dalam laga uji coba, Senin (7/11) petang, IAST menang 3-2 atas sekolah sepakbola AC Milan itu melalui dua gol Sabeg Fahmi Fachrezy ditambah satu lagi dari kaki Gavin Kwan Adsit, sekaligus membuktikan mereka layak menjuarai Intesa Sanpaolo Cup 2011.
Usai pertandingan, pelatih Academy Gabrielle Gallicchio ikut merasa senang atas keberhasilan Indonesia.
"Mereka sangat sangat bagus. Secara keseluruhan mereka memiliki skill teknis yang bagus, pemain-pemain sudah sangat bagus, cerdas dan tentunya ini menjadi pengalaman yang baik buat mereka," kata Gallicchio di lapangan Centro Sportivo Pozzo.
Dalam pertandingan tersebut, IAST sempat tertinggal lebih dulu. Kemampuan tim asuhan Bambang Warsito membalikkan kedudukan menjadi 3-1, sebelum Milan Academy memperkecil skor lewat tendangan bebas, mendapat pujian dari pelatih lawan.
"Mentalitas mereka sudah bagus, agresif, sangat bagus. Bagi kami ini sebuah friendly, tapi bagi mereka ini sebuah impian. Mereka bermain sangat baik dan saya ikut senang mereka memenangkan pertandingan ini," lanjut Gallicchio.
Pada kesempatan yang sama, Gallicchio juga mengakui, tim yang dihadapi IAST adalah anak-anak dari AC Milan Academy kelahiran 1997, atau berusia 14-15 tahun. Gallicchio melihat banyak pemain potensial di kubu Indonesia.
"Saya telah melihat lebih dari satu pemain menarik. Tapi secara tim, mereka padu, fleksibel, gesit dan beberapa di antara mereka bisa mempunyai masa depan dan karier bagus," ucap Gallicchio.
Babak pertama, lanjut Gallicchio, anak-anak Milan Academy bermain dengan gaya khas Italia. Mereka mampu bertahan dengan baik, dan menurut saran Gallicchio, Indonesia harus bisa belajar bermain secara taktis.
"Saran saya adalah mereka harus terus belajar dan mengasah skill. Mereka harus tumbuh dengan skill bermain taktik. Tidak cukup bermain dengan sepuluh atau 12 pemain, mereka harus tumbuh sebagai tim," tandas Gallicchio.
sumber