Kumpulan Cerita Sex Dewasa -
Penyebab Gemuk Badan Yang Tidak Disadari - Dikutip dari Daily Mail,
20 persen orang yang melakukan diet secara teratur, gagal menurunkan
berat badannya. Sementara itu,
40 persen pria dan 3
0 persen wanita yang rutin berolahraga juga tetap memiliki
berat badan berlebih.
Apa yang menyebabkan seseorang sulit
mengatasi kegemukan, padahal ia sudah diet dan olahraga teratur? Ternyata ada banyak faktor yang bisa
menyebabkan kegemukan, dan itu bukan hanya karena terlalu banyak makan.
Penyebab Apa sajakah Gemuk Badan Yang faktor Tidak kita Sadari ?
1. Metabolisme Tubuh Melambat
Setelah usia 30, metabolisme tubuh melambat hingga hampir 5 persen setiap 10 tahun. Tubuh membakar 100 kalori lebih sedikit per harinya dibandingkan saat masih berusia 25. Pembakaran akan semakin berkurang hingga 200 kalori, menjelang usia 45 tahun.
Untuk mengatasinya, cobalah membuat tubuh lebih aktif secara fisik. Gabungkan latihan angkat beban dalam rutinitas olahraga Anda, minimal dua kali sehari. Latihan ini berfungsi membangun massa otot yang akan meningkatkan metabolisme. Otot, bisa membakar 25 hingga 33 kalori lebih banyak dibandingkan lemak tubuh.
Setiap pon otot, menambah tingkat metabolisme tubuh ketika Anda beristirahat. Lakukan juga press-up, squat dan push-up dalam program fitnes Anda.
2. Pengobatan Medis
Banyak pengobatan yang memiliki efek samping menggemukkan tubuh. Beberapa jenis obat seperti anti-depresan, Pizotifen (obat migrain), obat-obatan untukdiabetes dan bera-blockers (tekanan darah tinggi) kerap dituding jadi salah satu faktor penyebab kegemukan.
Jika yang membuat diet Anda tidak berhasil adalah pengobatan medis, maka yang bisa dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter yang menangani Anda. Tanyakan apakah ada alternatif obat lain yang tidak punya efek samping menggemukkan. Sebelum konsultasi dan mendapatkan penjelasan dari dokter, jangan pernah berhenti mengonsumsi obat karena bisa membahayakan tubuh.
3. Melakukan Olahraga yang Salah
Jika Anda melakukan gerakan olahraga yang sama dalam periode terlalu lama, tubuh akan beradaptasi dengan gerakan tersebut. Akibatnya, latihan tidak lagi memberi hasil maksimal pada tubuh Anda dibandingkan saat awal-awal latihan dulu. Gerakan-gerakan olahraga yang dilakukan di tempat fitnes biasanya hanya bermanfaat dalam jangka pendek.
Misalnya saja, latihan angkat beban berguna membentuk otot lengan dan dada. Jika lengan dan dada telah terbentuk sempurna, maka latihan angkat beban tersebutsebaiknya tidak Anda lakukan lagi.
Untuk mendapat hasil lebih maksimal dari olahraga, adalah dengan memberi 'tantangan baru' bagi tubuh untuk mencoba jenis latihan yang berbeda-beda. Ganti gerakan secara konstan, minimal dua minggu sekali. Perubahan tidak perlu terlalu besar. Misalnya, ganti dumbbell squat dengan barbell squat, atau dumbbell ditukar dengan kettlebell.
"Mengganti jalan cepat dengan jogging, bisa meningkatkan pembakaran kalori hingga 100 persen. Anda tentunya bisa mempersingkat waktu saat berolahraga," jelas Dr Ulf Ekelund, spesialis olahraga dan obesitas di Medical Research Council.
4. Lipoedema
Lipoedema merupakan suatu kondisi dimana tubuh seseorang lebih besar di bagian paha dan kaki (seperti bentuk buah pir). Kondisi ini biasanya disebabkan penumpukan sel lemak di jaringan bawah kulit. Akibatnya, cairan juga berkumpul di dalam sel lemak tersebut.
Biasanya, kulit pengidap Lipoedema sangat empuk ketika dipegang dan mudah memar. Dalam beberapa kasus, terlihat adanya penampakan selulit.
"Kondisi ini timbul karena ada masalah dalam sistem drainase getah bening. Lipoedema biasanya terjadi pada daerah betis, lutut dan paha," jelas Conctantinos Kyriakides, ahli bedah vaskular di Barts and London NHS.
Lipoedema bisa terjadi pada 5-10 persen populasi wanita di dunia dan sampai saat ini, belum ditemukan penyebab terjadinya. Namun faktor keturunan kerap disinyalir kuat sebagai penyebabnya. Hingga kini juga belum ditemukan solusi paling tepat untuk kondisi tersebut. Tapi bisa diminimalisir dengan membungkus tubuh menggunakan bahan khusus untuk mengeluarkan kelebihan cairan pada sistem limfa. Sebagian besar diet center atau slimming center biasanya menyediakan pelayanan serupa.
5. Perubahan Hormon Karena Bertambahnya Usia
Sekitar 90 persen wanita yang mengalami menopause mengaku, berat tubuhnya bertambah secara signifikan begitu memasuki tahun-tahun usia matangnya. Kelebihan berat badan ini, biasanya lebih terlihat di bagian tengah tubuh seperti perut atau pinggang. Kondisi ini, merupakan efek dari ketidakseimbangan hormon seks seperti estrogen, progesteron dan testosteron.
Menurut Dr C. W. Randolph, seorang ginekologis dan apoteker, terlalu banyak estrogen bisa meningkatkan lemak. Pada usia 40-an ke atas, tubuh menjadi agen 'penyimpan lemak' yang baik, tapi kemampuannya mengubah lemak jadi energi berkurang. Sehingga yang terjadi adalah, tubuh menggemuk karena penumpukan lemak berlebih.
"Berat berlebih ini sulit dihilangkan, bahkan dengan olahraga keras atau diet ketat," kata Randolph.
Jika Anda memasuki usia rentan menopause, tidak usah terlalu khawatir. Mulailah jalani diet sehat dan gaya hidup aktif dari sekarang.
6. Polycystic Ovary Syndrome
Sindrom ini biasanya terjadi pada wanita di usia produktif, dimana lemak umumnya muncul di tubuh bagian tengah seperti perut, dada dan punggung. Sindrom ini bisa muncul setelah wanita mengalami pubertas, namun biasanya hilang ketika menopause.
Kebanyakan sindrom ini muncul karena dipicu hormon testosteron yang berlebihan pada tubuh. Orang yang menderita Polycystic Ovary juga kerap mengalami kondisi yang disebut resistensi insulin --membuat berat badan mereka sangat mudah bertambah. Kondisi ini memang sulit disembuhkan, tapi gejalanya bisa dikurangi dengan perawatan medis.
Konsumsilah makanan dengan glikemik indeks rendah untuk membantu mengontrol kadar insulin yang berlebihan, juga bisa menurunkan berat badan.
Smber : vivanews